Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
christandpopculture.com
christandpopculture.com

Berdiri ia terpaku di bawah kelam awan

Rambut hitamnya mendayu-dayu bersama angin terlihat rupawan

Menunggu hujan jatuh ia menjulurkan tangan

Entah sedang memikirkan angan ataukah kenangan



Tiga pasang mata menatapnya datar

Dua pasang mata menatapnya nanar

Sepasang mata menatapnya heran

Tiada pasang mata menatapnya dengan kasih

 

Sudah lama ia tak bersitatap dengan kasih

Ketika kasih berhembus bersama angin

Ketika kasih dibuat lengah dengan tetesan hujan

Ketika kasih bersama dengan titik hujan terakhirnya

 

Namun Ia tak meminta diberi tatap kasih,

Ketika Ia menangis bersama hujan

Karena Ia hanya berharap tiada tatapan

Karena ia ingin menikmatinya bersama hujan

 

Pikirannya tak sama pikiranmu

Ketika kau melihat hujan hanya berupa tetesan air

Ia melihat hujan sebagai rindu

Tak bisa disandingkan, tak bisa di adu

 

Kau yang tau apa yang kau lihat dari hujan

Ia yang tau apa yang ia lihat dari hujan

Pikiranmu tentang hujan ia tak tahu

Pikirannya tentang hujan kau tak tahu

 

Gadis yang menangis bersama hujan

Biarkanlah ia tanpa prasangka

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team