Di matanya ada samudra yang tak pernah selesai,
meski ada tangan yang menggenggam jemarinya.
Ia tersenyum pada dunia,
tapi dadanya masih menyimpan hujan yang jatuh pelan.
Di antara pesan-pesan yang masuk,
ada ruang kosong yang tak terisi kata.
Ia memeluk bayangannya sendiri
di kamar yang penuh foto bersama.
Cintanya bukan dusta,
hanya saja ada jarak yang tak bisa ditempuh.
Seperti jalan panjang tanpa papan arah
yang tak tahu di mana ujungnya.
Gadis itu belajar,
bahwa kesepian tak selalu tentang sendirian.
Kadang ia lahir justru di tengah keramaian
atau di antara dua tangan yang terasa jauh.