Di sela embun yang enggan hilang
Matahari perlahan benderang
Bangunlah, katanya
Tatap hari baru untuk mengenangnya
Segelas kopi di atas meja
Seteguk memori
tentang nikmat yang diizinkan
Kuhidupi ribuan kali
sejak kau lenyap dari pandangan
Gantungan kunci Stitch warna biru
tersenyum di pintu
Kau menyukainya karena lucu
Aku suka karena ia darimu
Harta termahal yang kumiliki
Tak terbeli,
mustahil terganti
Karena kecil bukan sepele
Seperti jemari dalam genggaman
dan bisikmu di tengah keramaian
Aku suka aromamu waktu itu
Lembut, mengikat
Memaksaku ingat
Biarlah dunia buru-buru beranjak
Indahmu aman dalam benak
Kujaga, seperti Stitch biru
yang kini jadi semestaku