pada bentangan malam yang kian tahun kian singkat
kugaungkan namamu pada kelakar yang tak ada habis-habisnya
meski di tempa tempias hujan saban Juni
kuraba detaknya, ritmenya sering kali membuatku takut
tapi terkadang aku tak ingin mengkhawatirkan apapun
hanya coba menggeser-geser langkah saja
akhirnya aku bisa memuntahkannya
di dalam gawai yang usianya setengah dekade
tak pernah berada terlalu jauh dari jemariku
meskipun lamban dan tua bangka
namun tak hancur hancur jua