Kukenali kau dari gema yang lembut
Suara yang singgah seperti angin kabut
Tak pernah nyata dalam pandang mataku
Namun menggema di sudut sunyiku
Kata-katamu menari di ruang dengar
Membuat hati perlahan bergetar
Tetapi tiap ingin kuhampiri sapa
Lidahku beku, waktuku hampa
Kau seperti bayang dalam nyanyian
Hadir namun tak bisa kusentuh pernyataan
Aku jatuh cinta pada sesuatu yang samar
Yang kutahu, tapi tak bisa kusuarakan dengan benar
Mungkin rinduku tak sampai ke sana
Mungkin hanya aku yang diam di antara
Namun suara itu, tetap kupeluk diam-diam
Menjadi rahasia yang tak pernah padam
