Harapan terkadang seperti candu
Membius akal dan membelenggu pikiran
Berbisik lembut tentang esok yang indah
Tentang takdir yang akan menjemput
Ia berbisik manis di telinga
Ia menanam janji di tanah kosong
Membiarkan tangan terlipat di dada
Menanti buah yang tak pernah ditanam
Ia menari di antara doa-doa
Menabur ilusi yang beracun
Lalu kau pun terlena dalam mimpi
Sementara peluang berlalu satu per satu
Kini kau terjaga dalam kenyataan pahit
Terhunus oleh pedang bermata dua
Harapan yang jahat mengikis dayamu
Membuatmu terbuai dalam angan kosong