Desir darah dan benak menyisir masa itu,
deret hari yang dihiasi harapan emas
diiringi untaian doa dan peluh kegigihan.
Semesta menyeleksi deret itu,
beberapa serpihan harapan tertuang nyata,
sebagian lainnya rontok dan menguar
lenyap entah kemana?
Detak jarum jam yang tiada lelah
berderap menjalankan titah suci-Nya
mengajarkan bahwa apapun harapan
haruslah membentangkan hati seluas samudra
Rontok runtuhnya harapan tiada sia-sia
selagi langkah tiada lelah meski hati terbelah
tangan harus setia menengadah
kelak akan diganti yang lebih indah