Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan (pixabay.com/tatlin)
ilustrasi hujan (pixabay.com/tatlin)

Harusnya kemarau saja yang datang
Walau aku membenci terik menyengat
Tapi untuk hari ini bisakah kau singkirkan saja awan hitam dari hadapanku
Biarkan langit menjadi terang benderang
Agar hujan tak menyapaku hari ini

Itulah yang dinamakan harapan yang sering tak berbanding lurus dengan kenyataan
Di penghujung Januari Tuhan menetapkan kehadiran hujan
Langit gelap
Jutaan kali tetesan air turun menyapa tanah

Aku hanya bisa terkungkung di balik jendela
Enggan berbasah ria 

Hujan di akhir Januari, tak hanya meneteskan titik air dari langit
Tapi memanggil air mataku turun ikut serta
Mengundang setiap kenangan lewat cumbuan langit dan bumi
Mungkin Tuhan sedang memperkenalkanku pada makna perpisahan...

Jakarta, 29 Januari 2020

© Chesamstory

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team