Pohon yang menjadi teduh bagi kami ini
Pasti pernah jadi tunas yang hagar hujan
Ia rindu pada akar yang lebih besar
Yang mengajarnya cara bertahan di musim kemarau
Kau telah menjadi akar bagi kami
Tapi di kala angin berembus kencang
Kau merindukan tanah yang lebih subur
Kekuatan yang lebih tua untuk berpegangan
Aku mendengar bisikanmu pada foto yang usang
Meminta restu, meminta petuah, meminta sebuah lagu pengantar tidur
Hal-hal yang selalu kau berikan pada kami
Tapi tak bisa kau berikan pada dirimu sendiri
Mari, Ibu
Aku akan menyanyikan untukmu lagu yang sering kau nyanyikan untukku
Biarkan kata-katanya yang sederhana
Menjadi mantra yang menenangkan bagi jiwa ibumu yang masih kecil