Pasang surut seperti biru milik pantai
Ia berjasa memaki kakiku yang gontai
Sayangnya wahai sinar
Ibuku bilang tidak boleh bermimpi
Karena kami kesusahan mencicipi nasi
Impianku mati suri
Yang terjadi di masa depan
Hanyalah kenyataan
Tentang aku yang sudah beruban
Meratapi masa lalu
Bercucu penyesalan
Satu petak tanah kupersembahkan
Di batu nisannya terukir;
Telah mati mimpiku yang hidup kembali