Di papan lusuh tergantung waktu
Huruf-huruf kecil menandai hari
Seperti semut hitam berbaris rapi
Merayap pelan menagih janji yang tertunda
Jam berdetak tapi tak pernah berlari
Ia hanya menyeret langkah di dinding sunyi
Membiarkan detik jatuh satu per satyu
Seperti embun yang tak mau terbangun
Ada rindu yang terjebak di kotak kalender
Ada mimpi yang menunggu giliran dibacakan
Namun jadwal selalu merayap
Mengikat kita dalam simpul kesabaran