Tangannya menggenggam harap di balik lelah
Menyusun langkah di sela waktu yang rapuh
Ia terjaga bukan karena ingin
Tapi karena hidup menuntutnya rajin
Kopi dingin menemaninya sampai subuh
Matanya berkabut, tapi hati tetap menyala
Mencari pujian ia tinggalkan jauh-jauh
Karena tanggung jawab terus mengetuk tanpa jeda
Ada cinta dalam kerja kerasnya yang tak bersuara
Dalam setiap keringat yang tak terlihat ada doa terucap