Kamu adalah secarik alamat
Yang tak ada dalam peta
Bagaimana bisa
Aku benar-benar tiba di sana?
Sementara itu
Kita pun berkejaran di halaman waktu
Sambil menahan belati nyeri dalam diri
Entah sampai kapan rasa sakit ini bisa tertahan
Kamu adalah secarik alamat
Tanpa nomor, bahkan tempat
Saat ini pun kamu tetap secarik alamat
Yang hanya mampu kugenggam dalam angan
