Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Kapal yang Pergi Berlayar

pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi
Dentum-dentum waktu
Menalu gradasi napas dalam lantunan lagu
Pun adrenalin meneror sukma hingga beku
Aku
Merangsek maju
Ah, trofi kosong tua
Toh mengapa mati hanya untuk sandang juara?
Peluru saja sudah tembus jantung muda
Merongrong udara
Editorial Team
EditorPaulus Risang
Follow Us