Embun yang sepi sendiri bergantung pada pagi
Kudekap engkau yang terlelap dalam gelap
Kuseka sisa-sisa air mata yang basah
dari tangis lelah di sela tidurmu semalam tadi
Mungkin kau belum mengerti,
Ada letih yang tak terucap, di balik senandungku
Ada ribuan doa yang melintasi malam-malammu
Cintaku tumbuh tanpa jeda untukmu, anakku
seperti lautan
yang memeluk pulau-pulau dengan sendu
Karena,
Tawamu
dan ocehanmu
dan senyummu
adalah candu
Anakku,
Engkau adalah duniaku
seperti hujan dalam kemarau panjang
Kularatkan harapan terbaik yang akan mengiringi langkahmu
dengan untaian kasih tak bertepi,
untukmu