Aku pura-pura buta
Ternyata hati mempunyai mata
Menuntun tubuh dengan rasa
Membentuk jiwa dengan cinta
Aku pura-pura tuli
Ternyata kudengar lirih suara hati
Kututup kuping kanan dan kiri
Dari bisingnya dunia yang tiada henti
Aku pura-pura bisu
Kubiarkan bahasa tertata dalam kalbu
Biar lidahku kelu
Setidaknya kata tak keliru
Aku telah pulang
Dari panjangnya lalu lalang
Mencari jalan yang terang
Menjadi hidup yang tenang
Aku telah kembali
Kupeluk tubuh sendiri
Saban tahun jiwaku berwara-wiri
Ke sana kemari mencari jati diri
