Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tangan menyentuh bentangan plastik
ilustrasi tangan menyentuh bentangan plastik (pexels.com/Cottonbro Studio)

Kepada jemari
Kutahu kau lelah menggenggam harapan yang terus terjatuh
Kau remas-remas angin, tapi angin tak pernah bertahan
Kau cakar-cakar dinding waktu, tapi waktu hanya meninggalkan debu di kuku
Kau ulur-ulur tali kepada dunia, tapi dunia lebih suka memotongnya

Kepada jemari
Kutahu kau pernah hendak menyerah
Menjadi daun yang mengering di atas tanah
Menjadi asap yang berpamitan kepada arang
Menjadi bayangan yang lupa akan tubuh

Tapi, jemari, kau masih di sini
Menggenggam erat selembar napas yang belum habis
Menari-nari di antara keruh
Menulis ulang nama yang hampir terkikis

Kini, jemari, izinkan ku di sini
Meringkuk duduk sebentar di telapak yang kau lengkungkan
Menghitung lecet yang tak pernah kau keluhkan
Menyanyikan selamat datang pada esok yang belum tentu baik

Kepada jemari yang terluka: terima kasih masih mau berjabat dengan dunia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team