Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Kepulan Nyali

ilustrasi seorang perempuan berdoa (pexels.com/Arina Krasnikova)
Terkenang derita yang merapat ruah
Menidurkan kicauan penanda masalah
Dibutakan sepucuk dilema melimpah
Tatkala akhir memilih berpisah
Dedaunan masih menggugurkan diri
Menyisakan seonggok nelangsa pati
Konon pahitnya menyengsarakan hati
Tapi masih juga menyuarakan janji
Kasih percaya dunia kian meresah
Selagi yang ditunggu hendak menadah
Tertutupi halusinasi di balik desah
Sayangnya jiwa menolak gundah
Tersisa nyalang berkobarkan api
Mujur disiksa kepulan nyali
Paksakan sebilah kelakar berani
Akhirnya terisak semboyan benci
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorEmma Kaes
Follow Us