Saat dunia mengecilkan langkahku
Dan cahaya tampak enggan menyapa
Kau hadir bukan sebagai pelarian
Melainkan rumah yang tak pernah lelah membuka pintu
Ketika angin mengaburkan arah
Dan hati nyaris runtuh oleh beban tak bernama
Cinta bukan hanya tangan yang menggenggam
Tapi juga suara yang menemani setiap langkah
Ada keberanian yang lahir dari tatapanmu
Yang tak pernah menuntut aku menjadi sempurna
Di matamu, luka bukanlah aib
Melainkan bukti bahwa aku telah bertahan
Ketika cinta memberi kekuatan
Tak perlu dunia memahami aku
Meski aku tersesat di antara ragu
Cintamu adalah arah yang tak pernah keliru