Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Ketika Nada Berbalut Rasa

Pexels/Burst
Aku bergerak melawan waktu
Memaksakan genggaman erat diam terpaku
Dalam kata, kau menebar duri dalam rasa
Cacat, aku pincang dan terluka
Meradang
Peluk berbalut rasa kecewa
Sayang, bukankah rasanya takkan lagi sama?
Cinta, ragaku tak lagi sanggup membuka mata
Nafas beratmu kini berhembus hampa
Lagu yang kau cipta berbalik arah menusuk jiwa
Saat nada yang ku damba
Terlukis menjadi simfoni yang tak lagi sama
Syair bergerak menjauh dari segala rasa
Iramamu bukan lagi aku, wahai rindu
Topics
Editorial Team
EditorKartika Rianti
Follow Us