ada rasa yang tak bisa dijelaskan
ia hadir di antara percakapan sederhana
dalam sapa pagi yang tak pernah terlambat
dan tanya “sudah makan?” yang terlalu sering tiba-tiba
tak ada tanggal yang kami rayakan
tak juga ada kata “jadian” yang pernah diucapkan
namun degupnya nyata
bersemayam di dada tanpa aba-aba
aku mencintaimu
dengan cara yang tak perlu diumumkan
cukup aku tahu, cukup kamu rasakan
cukup dunia tetap berjalan seperti biasa
jika suatu hari jarak menyela
semoga semesta tetap menyimpan
rasa yang sempat tumbuh diam-diam
di hati yang tak pernah berani menuntut apa-apa