Tangisku mungkin sederas hujan di musim penghujan
Tapi, tetap saja tak terdengar.
Tawaku mungkin terlihat lebih lucu dibanding komedian berjenaka
Tapi, amarahku juga sangat terlukis jelas di wajah.
Langkahku memang terlihat pendek,
Tapi, derita yang kutemui sudah sangat berkepanjangan.
Tubuhku terlihat tegap, tapi tulangku
Sudah sangat rapuh menopang semua beban.
Suaraku terdengar sangat kecil,
Tapi, jeritku sudah tak terbendung lagi.
Ini adalah sebagian rasa yang tak mampu bersuara
Atau semuanya sudah mati rasa.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Kumpulan Rasa

Pexels.com/Tomas Williams
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorEsa Ufi Susanti
Follow Us