Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sedang sedih
ilustrasi perempuan sedang sedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Angin menyeret kembali luka lama yang kukira sembuh ternyata masih kambuh
Badai memicu malapetaka
Ternyata amarah masih gagah di sana
Ia melambai-lambaikan keperkasaannya padaku

Angin ikut campur, mengibas robek demi robeknya
Tidak lagi berdarah, namun masih luruh
Kekuatannya bersanding dengan kelemahan
Ternyata hati terhunjam begitu dalam
Marah pun tak lagi dapat diredam

Seharusnya angin membawanya ke tempat jauh
Mensucikannya terlebih dahulu
Mengikatnya dengan rantai agar tidak kembali terseret padaku
Atau justru engkau sengaja mengacaukan segala-galanya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team