Tak nyata, ada rasanya
Terluka, terlukis dalam benaknya
Menyangkal, menariknya hingga remuk
Berdarah-darah
Perasa itu hati
Mengapa asa harap membayangi
Hinggap ekspektasi tak ternaungi
Ekspresi ekspedisi rasa hati
Dendam menguji
Ikhlas tak diterima diri
Terbit amarah caci emosi
Tertunduk usap jatuhnya mata air sedih ini
Remuk, patah, berdarah-darah
Kepingnya meminta satukan lagi
Terima dengan indah
Menjadikannya prasasti dari keping hati utuh kembali