Aku ingin melampaui lampu-lampu tujuh warna
Seperti di gedung-gedung tinggi kota yang setiap sudutnya berkilau,
dan orang-orang berebut tempat di sana
Sementara, tempatku berdiri hanya di ujung mata mereka
Aku berdiri dengan mata berkaca-kaca,
menemukan diriku hampir habis oleh tangis
Bingkai wajah tak lagi setenang malam,
karena diam-diam ambisiku telah padam
Dunia begitu sibuk dan aku begitu mabuk oleh angan-angan
Tidak satu pun menjadi wujud nyata
Aku ingin dibangunkan dari mimpi-mimpi ini
Tampar dan empas aku pada kenyataan
