Kulukis bayangmu di benakku
Dengan sapuan khas warna abu
Yang membuat segalanya tampak sepia
Begitu pula dirimu di dalamnya—lukisanku
Jejak kaki yang memudar
Aroma tubuh yang tak lagi menguar
Punggung tegap yang menghilang dari pandang
Segalanya kulukis di benakku
Agar seandainya jika aku keliru mengingat bagaimana rupamu
Setidaknya bayanganmu masih kuingat tanpa ragu
Agar setidaknya jika aku tiba-tiba lupa ingatan perihalmu
Yang akan kuingat pertama kali adalah lukisan tentangmu
Lukisan di kepala yang abadi—sampai mati