Rasa penyesalan akibat masa lalu
Rasa malu akan perbuatan dulu
Mengabaikanmu adalah kesalahanku
Betapa bodohnya insan ini tak menyadari perasaanmu
Kala permintaan maaf tiada lagi berguna
Kala kehilanganmu bagai mematikan raga
Kau yang telah pergi dan berlalu
Meninggalkan luka yang begitu pilu
Kali ini aku hanya bisa berharap
Semoga kita bertemu kelak
Kan 'ku lukis masa depan kita bersama
Di mana ada kamu dan aku seperti dulu
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Melukis Masa Depan

ilustrasi melukis (pexels.com/Daian Gan)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorMerry Wulan
Follow Us