Sejatinya luka adalah fana
Yang menghampiri jiwa-jiwa terlunta
Di antara sepi yang menghujam dada
Menyeret gurau dalam sedan
Luruhkan barisan damai perlahan
Berhentilah memeluk luka terlalu lama
Sebab semakin erat kau peluk
Akan semakin laknat perih itu mengerat
Hingga hati mulai gamang
Tak tahu beda tangis dan tawa
Jangan pula abaikan luka yang terlanjur meradang
Sebab lara yang sudah terpilin
Juga ingin terlepas
Dari jerat sembilu atas hati yang berpaling
'tuk kembali temui teduh di antara hening
