Ah,
Tuhan, aku ingin mengeluh
Keringatku mengguyur dahi
Tulang-tulangku terasa retak
Tuhan, mengapa Engkau tega mempermainkanku?
Apakah Kau tahu karma?
Jika mempermainkanku, karma berbalik padaMu
Tuhan, mengapa hanya aku yang begini?
Siang malam aku merengek
Tapi Engkau diam saja
Aku beribadah sepanjang malam
Berlutut, meminta, dan negosiasi
Engkau tidak datang, padahal Aku menungguMu
Apa aku harus mempermainkanMu juga?
Kucing-kucingan dengan perintahMu
Agar Engkau malu
Tuhan, maafkan aku
Aku tak waras
Aku lupa, Engkau tidak terjangkau
Engkau luas dan Engkau pemiliknya
Karma? Permainan?
Tidak berlaku untukMu
Aku terlalu bodoh menganggapmu permainan
Padahal aku yang mempermainkan diriku
Engkau tidak pernah mempermainkanku
Engkau setia memberi Rahman
Aku tak tahu malu dan tak tahu tanda
Maafkan aku, Tuhan
Aku sudah berkata kasar
Aku tak mampu membendung derasnya air mata
Aku lelah dengan beban dunia
Hingga berani mengutukMu
Aku debu yang tak berguna
Tidak peduli aku mempermainkanMu,
KebesaranMu tetap tegak
Engkau tetap Akbar, meski aku tak menyembahMu
Tidak akan lemah, jika aku tak membelaMu
Karena aku sendiri yang butuh bantuanMu
Untuk tetap hidup
Maafkan aku, Tuhan
Aku menyesal dan bertaubat
