Menyalakan lilin setengah padam
Lidah yang tak pernah jujur
Sebagaimana doa-doa pincang
Menggerutu di langit, enggan arah pulang
Bayangan-bayangan pandai menari
Berliuk memainkan opini
Menabur ambisi retak
Menjadi badai bisu fakta
Manusia berhati hitam
Pula manusia berlidah tajam
Berkeliaran sebagaimana burung kehilangan sarang
Bersorak mencintai nafsu kebohongan
