Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan galau
ilustrasi perempuan galau (pexels.com/Maycom Marmo)

Pada sebuah buku usang yang dimakan rayap
Kupunguti satu per satu rindu yang pernah kutulis di dalamnya
Yang kusimpan pada huruf-huruf yang berlarian
Juga paragraf-paragraf yang tak beraturan

Kupunguti satu per satu yang tersisa dari serbuan rayap
Ada sepotong rindu sebesar kepala sapi
Ada pula sepi yang pernah bertandang dan tak mau pergi
Pun hati yang retak usai ditinggal pergi tanpa permisi

Semua terkemas di buku usang yang tak sepantasnya dibuka lagi
Sebab ingatan adalah ancaman mematikan
Bagi seseorang yang sedang mengusahakan keikhlasan
Sewaktu-waktu bisa menjadi bumerang

Sedangkan rindu yang kupunguti kali ini
Memuat banyak kenangan
Juga pertanyaan yang tak temukan jawaban
Jadi, bahaya jika pada rindu yang kupungut ini
Pertanyaan kembali bersuara dan berdemo
Meminta jawaban yang tak pernah kau utarakan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team