Setiap ku buka tirai kamar
Mata ku menaruh harapan besar
kepada dunia yang belakangan ini samar
kepada semesta yang sering menguji sabar
Tetap ku panggul mimpi-mimpi itu
Meski entah kapan memeluk diriku
Rasa ragu sempat menghentikan kaki
Karena pagi yang belum juga membayar janji
Rasa takut pun mampir berkali-kali
seperti hujan yang jatuh tanpa permisi
Semakin banyak kursi kosong di ruang tunggu kepala
menerka-nerka apa yang akan ada di atasnya
Semakin banyak kursi kosong yang bergerak semaunya
mencari-cari siapa yang akan menjadi pemiliknya
Setiap kursi menyimpan nama
dalam doa di malam sepertiga
Di sela-sela waktu
aku duduk menonton cerita lain manusia
agar lupa bahwa hidupku
sedang menggantung di titik koma
Jika aku tetap di sini,
itu bukan karena aku tak letih,
melainkan karena masih ada
tangan-tangan yang menyapa,
kata-kata yang mengusir duka,
dan cerita-cerita yang menanti akhir bahagianya
Entah sampai berapa lama
Tetap ku nanti janji semesta
meski raga berkali-kali ingin berhenti
meski jiwa berkali-kali harus teruji
