Tidurnya hanya alasan
Tawanya hanya kebohongan
Senyumnya penuh kegetiran
Yang ada di sana hanyalah kepura-puraan
Batinnya selalu berperang
Sanubarinya tertikam berulang-ulang
Namun raganya masih mampu bertahan
Ada doa yang selalu dipanjatkan
Berharap semua luka yang terpendam
Lekas hilang berganti dengan kebahagiaan