Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Mendekap Luka

Freepik.com/jcomp
Tidurnya hanya alasan
Tawanya hanya kebohongan
Senyumnya penuh kegetiran
Yang ada di sana hanyalah kepura-puraan
Batinnya selalu berperang
Sanubarinya tertikam berulang-ulang
Namun raganya masih mampu bertahan
Ada doa yang selalu dipanjatkan
Berharap semua luka yang terpendam
Lekas hilang berganti dengan kebahagiaan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorDebby Utomo
Follow Us