Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels/it's me neosiam
Pexels/it's me neosiam

Hujan segera turun

Langit mulai mengarak awan hitam menyembunyikan bias cahayanya

Mengikuti suasana hati yang sedang dirundung pilu

Berkabung atas kepergian kekasih yang menemui takdir

Pasangan hidupku melepas genggamannya memilih ikut pada sang pencipta

Curahan hujan menemani hariku yang berduka

Ditinggal oleh belahan jiwa

Daratan berubah menjadi lautan air mata

Melepas kepergian orang yang pernah menitipkan cinta

Kepada siapa aku harus pulang

Jika pondasi rumahku telah runtuh

terkubur dalam tanah bersama kepergianmu

Langit cerah pun tertutup kabut air mata

Tak terlihat lagi sorot bahagia

Kemana aku harus mencari harapan?

Untuk bertahan hidup pada masa depan

Tatapanku selalu mendung karena hatiku tak pernah berhenti berkabung

Tak mampu menutupi kesedihan yang tak terbendung

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team