Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pria sedang merenung (Unsplash/pcess609)
Pria sedang merenung (Unsplash/pcess609)

Saat embun berubah menjadi tetes air yang terjatuh ke sela-sela jendela
Aku duduk termenung sambil membaca pesan yang kau kirim semalam
Perang sudah hati ini perihal kegonjang-ganjingan perasaan
Membuat segala sesuatu menumpuk di atas pikiran
Rindu bagaikan pualam yang menghantam seluruh badan
Mengutuki rasa sesal yang kian terus berjalan

Kenapa aku tidak bisa menemukan kunci untuk membuka hati?
Lantaran seorang perempuan sudah bersedia menerima kekurangan diri ini
Mengais-ngais sisa sukma dengan penuh rasa renjana
Namun apa daya,hal itu hanyalah sia-sia

Kini perempuan itu hanya bisa tersenyum tulus
Meskipun sang pria selalu bersikap ketus 
Ketabahan hatinya membuat sang pria merasa bersalah
Meskipun hatinya tidak bisa menerima sepenuhnya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team