Kemarin kau berdiri bak seorang pemenang
Dengan tatapan mata tertuju sinis
Senyuman seorang durjana mencari mangsa
Menumbalkan yang tak bersalah
Di mana ekspresi sangar kemarin?
Di mana sifat licik membabi buta?
Apakah sudah hilang oleh semesta?
Atau sejatinya engkau sudah kalah?
Sebagaimana seorang bermental pengecut
Bahkan engkau tak mampu mengatasi kalut
Hanya mampu diam tersungut