Rinduku mengendap di ujung pagi,
Menunggu sapaan yang tak lagi pasti.
Langit tetap biru seperti dulu,
Tapi hatiku tak segembira itu.
Cinta tak lagi punya alamat,
Hanya bayang dalam ingatan yang pekat.
Setiap pesan yang tak dikirim,
Adalah puing dari harap yang tak terpilih.
Kita pernah ada dalam kalimat yang sama,
Kini bahkan tak dalam paragraf yang serupa.
Apakah rindu boleh menyapa,
Jika cinta tak punya jeda?
Kita milik hari yang berbeda,
Tapi rindu ini masih bercerita.
Tentang dua nama yang saling jaga,
Meski tak lagi bisa bersama.