Mimpi bukan kasur empuk untuk rebah,
ia puncak curam di balik lelah.
Ditempa dari langkah-langkah luka,
dan tekad yang tak sudi menyerah.
Ia berdiam di balik mata
namun hidup dalam tiap kerja.
Ditanam dalam dada yang percaya,
bahwa esok bisa dibentuk dari asa.
Tak mudah menggenggam cahaya,
tanganmu harus berdarah dulu.
Tapi siapa pun yang bertahan,
akan temukan langit di dalam dirinya.
Jangan tidurkan mimpi dalam tenang,
bangunkan ia, giring ke terang.
Karena dunia tak beri tempat
untuk mereka yang cuma berharap.