Kelabuku,
Membentuk siluet bayangku bertumpu
Di bawah langit yang berkhianat
Ia malah pamer cerah
Saat secercah harapku enggan merapat
Angkuhnya ia berdiri tanpa berpegang
Kelabuku,
Narasiku tlah kau penuhi tinta-tinta pekat
Ke mana aku harus memulangkan gagal?
Aku melarat, semangatku hampir sekarat
Tapi, pada kedua kakiku aku masih berdiri
Masih berjalan, tidak lagi berlari
Sesekali aku merangkak
Merayap
Menepi
Aku tidak menyerah
Tapi aku sungguh lelah
Narasiku, kapankah kelabu bersedia melipir
Barang sejenak pun tak mengapa
Biarkan cahayaku kali ini mengambil peran
Meski hanya remang-remang
Tolong, antarkan saja aku pulang