Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang berjubah (unsplash.com/Alekon pictures)

Kelabuku,

Membentuk siluet bayangku bertumpu

Di bawah langit yang berkhianat

Ia malah pamer cerah

Saat secercah harapku enggan merapat

Angkuhnya ia berdiri tanpa berpegang

Kelabuku,

Narasiku tlah kau penuhi tinta-tinta pekat

Ke mana aku harus memulangkan gagal?

Aku melarat, semangatku hampir sekarat

Tapi, pada kedua kakiku aku masih berdiri

Masih berjalan, tidak lagi berlari

Sesekali aku merangkak

Merayap

Menepi

Aku tidak menyerah

Tapi aku sungguh lelah

Narasiku, kapankah kelabu bersedia melipir

Barang sejenak pun tak mengapa

Biarkan cahayaku kali ini mengambil peran

Meski hanya remang-remang

Tolong, antarkan saja aku pulang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team