Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Nona Pagi

unsplash.com/Jason Blackeye
Dia memeluk getir dengan tangan yang gemetar
Lalu mendekap angin yang semilir
Rupanya, ia telah kehilangan sang fajar
Bukan karena tak pernah berkabar
Melainkan sang fajar memilih bercumbu pada mawar
Kalau sudah begitu, nona pagi mau apa?
Merengek agar mendapatkan
cintanya pun tidak bisa
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorRobertus Ari
Follow Us