Di meja kayu, ponsel bergetar pelan,
membelah sunyi yang sempat beku.
Satu emoji tersenyum terpajang,
kecil, tapi hangat menembus layar.
Aku terdiam, menatap cahaya biru,
seolah ada jiwa di balik sinyal.
Kata-kata singkat terasa begitu nyata,
menyulam jarak jadi dekat.
Malam pun kembali tenang,
hanya layar menjadi teman setia.
Namun senyum itu bertahan lama,
mengingatkanku: aku tak sendiri.