Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Pekik Tangis Tak Berbahana

Pexels.com/Lina Kivaka
Sepotong senja menjelanak awan
Senyum tipis dan cangkir berkenalan
Menyeruput coklat hangat di tangan
Rencana perjalanan kau kultuskan
Tanpa sangka duka, riang aku hidupkan
Kota paling aku cinta
Wilayah paling istimewa
Tempat singgah paling menggoda
Ruang hangat yang menenangkan
Atmosfer paling dirindu waktu lejar
Aku pikir kau benar-benar suka
Wilayah yang takkan mungkin kau lupa
Ternyata ada seorang yang kau jumpa
Ada orang yang menarikmu ke sana
Membuatmu begitu bersemangat
Tak apa-apa,
Sekarang,
Kau pasti sudah benar-benar suka
Hangat dan ramah, kan?
Mungkin kau sudah rindu, iya kah?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorHarivani Nurwiyati
Follow Us