Prihatin akan debar yang bergelora
Ia menyipitkan pandang sejenak
Memutar kembali gebu cepat ingatan
Tiap perhentian menyisakan kenang
Tercetak dan dipandang gerombol
Batas telah diketuk sejak awal
Bahwa tak mungkin melangkahi
Apa yang terlarang dilampaui
Terus saja didobrak dalam sunyi
Ia kasat mata, namun penuh langgar
Maju bukan berarti ikatnya menguat
Justru tanya baru merangkap raganya
Tak mungkin untuk berkutik selangkah
Sebab kunci itu terpatri membelenggu
Pada sesuatu yang tak punya kejelasan