Entah sejak kapan dan bagaimana kesunyian terdengar keras mengejekku
Riuh segerombolan jangkrik yang tertawa, kicau olokan burung di luar sana
Aku bagai terdakwa yang kehilangan harga dirinya
Atas perkara yang telah kau tusukkan dengan mata terpejam
Meninggalkan seonggok tubuh tak bernyawa
Seiring semakin cepatnya rotasi bumi bekerja
Semua pembelaanku hanya di tengah kata
Sebuah justifikasi untuk dirimu yang tanpa cela
Maka selagi diriku bergulung di tengah ombak
Dan pikiranku tak kuasa menahan lajumu
Itu semua sepenuhnya salahku
Terkapar dalam realitas yang bertubi-tubi
Adalah akhir dari semua debat panjang ini
Jika kau temukan diriku dalam balutan amarah yang seakan terpendam
Itu hanya satu dari sekian banyak perkara yang harus kuredam
Terus bergerak dalam senyap yang seakan membunuhku
Hingga bayangnya menjalar tanpa hasrat untuk kutepis darimu