Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbaring di lantai dalam gelap (pexels.com/Alan Cabello)
ilustrasi berbaring di lantai dalam gelap (pexels.com/Alan Cabello)

Entah sejak kapan dan bagaimana kesunyian terdengar keras mengejekku
Riuh segerombolan jangkrik yang tertawa, kicau olokan burung di luar sana
Aku bagai terdakwa yang kehilangan harga dirinya
Atas perkara yang telah kau tusukkan dengan mata terpejam
Meninggalkan seonggok tubuh tak bernyawa
Seiring semakin cepatnya rotasi bumi bekerja
Semua pembelaanku hanya di tengah kata
Sebuah justifikasi untuk dirimu yang tanpa cela

Maka selagi diriku bergulung di tengah ombak
Dan pikiranku tak kuasa menahan lajumu
Itu semua sepenuhnya salahku
Terkapar dalam realitas yang bertubi-tubi
Adalah akhir dari semua debat panjang ini

Jika kau temukan diriku dalam balutan amarah yang seakan terpendam
Itu hanya satu dari sekian banyak perkara yang harus kuredam
Terus bergerak dalam senyap yang seakan membunuhku
Hingga bayangnya menjalar tanpa hasrat untuk kutepis darimu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorIrma Desi