Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pergi (unsplash.com/Mitchell Luo)

Semerbak jingga perlahan redup

Terpaan menghalau desiran luruh 

Terlukis netra di tiap hadirnya perlip

Lunglai terhalau bersama iringan rebah


Permai diksi membuat raga damai

Singgahmu bagai gelapnya malam

Sapaan tercipta indah disetiap senyum

Harap tak kunjung berpihak perihal hati


Hadirmu seolah merundung terpaut arah

pergi seakan semua terlihat baik

Diri seolah lebam terhantam dusta peluh

Melebur ruam berlabuh di putaran titik


Bersama mendung kian gejolak yang tersudut 

Perangai diksi tak lagi terpaut oleh diri

Dersik angin membawa angan merapat

Biarkan senja lenyap saling berpihak sepi 


Relung monokrom terpaut oleh pergimu

Titik nadir menghapus ruam tak kenal arah

Sebuah mimpi perlahan hanyut dan berlabuh

Di ujung jalan ku jeda semua ruam perih ini

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team