Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Pertemuan dan Rahasia yang Terpalang

ilustrasi orang berjalan (unsplash.com/Andrew Shiau)
Seketika, langkah kakiku terhenti
Di seberang sana, kau menyuarakan nama
Kedua bola mata itu bagai menatap
Bahagia sekaligus luka
Bukankah arah langkah itu menunjukkan lara?
Atau keterasingan yang sepintas menetap?
Sementara di titik ini, aku masih berdiri
Menerka-nerka, mengenang
Sampai pada kesimpulan dan kesadaran
Bahwa sekalipun kita baik-baik saja
Kita terlalu jauh
Jauh dari menjadi biasa saja
Jauh dari malai kata-kata
Pada akhirnya,
Kita kembali payah
Kita kembali bersembunyi di balik
Ribuan rahasia yang terpalang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorRiani Shr
Follow Us