Pinokio bersiap, membentuk pewaris tahta.
Menjadikan anaknya raja, adipati dalam bayang-bayang dusta.
Sabdanya samar, tak pernah jelas artinya,
"Nggak" menjadi "iya" di antara dusta yang nyata.
Setiap bisikan, bagai belenggu tanpa cela,
Semua bisa diatur, seolah dunia tanpa dosa.
Di luar sana, pengangguran merajalela,
Rakyat bertanya, namun, Pinokio tak peduli,
"Kok nanya saya?" jawabnya dengan ringannya,
Sementara rakyat terjebak, dikibuli dalam hampa tiada tepi.