Kau kembali menelusuri toko buku itu
Entah kenapa tiba-tiba saja
Ada sebuah dorongan dari hati nurani tuk kembali kemari
Langkah kakimu menuju rak paling pojok
Tempat kita dulu sering bertemu diam-diam
Tangan perlahan mengambil sebuah buku
Namun secarik kertas putih terjatuh saat buku itu berhasil keluar
Kau terkejut sejenak
Sebelum akhirnya kau mengambil kertas itu
Terdapat logo dua ular yang saling melilit
Manik mata coklat gelap mu memicing
Kau baca isi kertas itu
Tepat setelah membaca kata terakhir
Kau segera berlari keluar
Menuju rumahku
Yang kini tak ada diriku lagi
Yang telah pergi entah kemana
Tubuh meluruh ke tanah
Tangisan pilu mu menggema seisi rumah itu
Di saat semuanya sudah terlambat
Aku telah pergi untuk selamanya
Kau baru menyadari
Betapa aku menyayangimu