[PUISI] Rindu

Rindu
Hasratku memolesnya dengan sendu
Biarlah di sela-sela napas ini
Ku titipkan ia bersama puisi dalam simfoni
Ku layangkan sepucuk surat
Dengan wewangi kasih nan pekat mengikat kenangmu erat
Ku sematkan angan-angan
Pada pucuk-pucuk keheningan
Andai kau intip sanubari
Ruang yang disesaki memori
Di sana, kelabu tak kunjung menepi
Sepi tak henti merayapi
Sudikah kau mampir barang sejenak?
Biar gelisah ini melunak
Sebab suaramu serupa pelita
Penyerta dalam gulita
Berkedip-kedip dengan manis
Memupuk asa yang mulai tipis dan nyaris finis
Rindu ini tak pernah tuntas
Merebak dengan lekas hingga akalku retas
Tak akan puas dengan sekadar jumpa
Tak terbujuk oleh tutur kata hampa
Ribang telah merasuk ke lubuk
Keras mencambuk hingga jiwaku mabuk
Ku nikmati detik demi detiknya seraya menyulam damba
Sedang getir dan asa terus berlomba
Bukan semata perkara jarak dan waktu
Yang bisa luruh macam cerutu di hari Sabtu
Tak segan kambuh, enggan untuk sembuh
Serupa demam yang mengundang ngilu di sekujur tubuh
Rintik-rintik di kalbu menjelma genangan di bola mata
Jatuh teratur sempurna mencipta soneta
Bayang-bayang bersanding dengan rona jingga
Siluet yang jadi lantaran batin merongga
Gigil di jemari betah menanti
Menagih hadirmu nan sejati
Kesendirian laksana labirin tak berujung
Tempat di mana hangat mentari yang tak lekas kunjung
Jemputlah rindu ini segera
Sebelum langkah ini tersesat dalam belantara