pada bunga-bunga yang kupesan
dari penjual bunga di minggu sore
kutitipkan peluk kecup timang
yang tak mampu lenganku rentangkan
dan doa-doa terlantun dari bibir yang gemetar
sayup-sayup dia menyapamu
barangkali kau mengenali siapa pemiliknya
atau barangkali kau kebingungan
sedang bunga-bunga yang kau terima
mengering begitu saja
meski, tak ada jumpa antara kita, manisku
percayalah bahwa doa-doaku
adalah rindu paling syahdu
yang kutitipkan Tuhan padamu
agar kau lelap dalam tidurmu
